Minggu, 25 Juli 2010

--Andai ku tahu isi hatimu—

Aku cinta sekali pada kucing. Karena telalu cinta, aku tidak mau memelihara kucing (elhlohh,koq..). ya, karena takut tidak bias merawatnya, melindunginya, memberinya kasih sayang dan perhatian yang tulus dan dalam.
Coba renungkan, sebenarnya kita tidak tau apa yang ia mau. Kita hanya memberikan apa yang kira- kira ia inginkan. Betul tidak?(sok tahu^,^)
Bagaimana ya caranya bias berkomunikasi dengannya??
Satu cara yang ku tahu adalah dengan menerjemahkan bahasa tubuh dan ekspresi wajahnya. Tapi kalau kita tidak peka, bagaimana?
Aku sering salah menebaknya, ku kira kucing liar itu sedang membutuhkan sebuah tempat untuk melahirkan karena kulihat pus sedang melamun diteras rumahku dalam keadaan hamil besar (padahal malam itu sedang turun hujan deras sekali). Sudah ku buatkan rumah dari kardus aqua, yaa ku pikir tempat itu sudah cukup nyaman untuk pus Tapi apa yang terjadi??pus menolaknya!!
Dalam hati aku berfikir (membatin kali..),"Sebenarnya apa sih maumu??"
Kalau ku biarkan, hati nuraniku merasa tidak tega sekali, tapi saat ku peduli…ee malah aku kau cuekin…….hhh,.
Please, tell me what you want
Please, tell me what you need
May be, I can help you Puss…
(miaww , miaww , miaww)

Selasa, 13 Juli 2010

--HUAAHH,AMMCH(??)—

Menguap..
Menularkah??
Karena faktanya, ketika ada orang menguap dan aku melihatnya maka aku pun segera menguap mengikutinya (padahal aku tidak sedang mengantuk). Aku tahu pasti ada diantara kalian merasakan hal yang sama???hmm… apakah ada penjelasan ilmiah mengenai hal ini??
Mari kita cari tahu….
*(Selang 2 hari kemudian)
Wikipedia : Kuap adalah sebuah gerakan refleks menarik dan menghembuskan napas yang sering terjadi saat seseorang merasa letih atau mengantuk. Belum diketahui sebab mengapa orang-orang menguap, namun seringkali dikatakan bahwa penyebabnya adalah jumlah oksigen di paru-paru yang rendah.[1] Menguap mudah sekali menular - 55% orang-orang yang melihat seseorang menguap akan turut menguap dalam waktu lima menit berikutnya.[2]

Robert Provine (psikolog) : telah mempelajari soal menguap, selama bertahun-tahun telah mengadakan sejumlah percobaan menguap di Universitas Maryland, AS. Ia meminta sukarelawan untuk duduk sendirian di ruang gelap dan berpikir tentang menguap. Ketika mereka ingin menguap, mereka menekan tombol. Ketika menguap selesai, mereka melakukan hal yang sama. Provine menemukan bahwa rata-rata menguap berlangsung sekitar enam detik. Satu orang yang berkonsentrasi kuat-kuat menguap 76 kali dalam 30 menit.

Ketika menguap, kita menengadahkan kepala, rahang jatuh, mata memejam, dan alis berkerut. Provine juga menunjukkan, ketika meregangkan tubuh, biasanya kita juga menguap. Menguap merupakan cara meregangkan kepala dan leher, tetapi menguap juga menghentikan sesaat darah yang mengangkut oksigen agar tidak meninggalkan otak. Jadi, menguap sekaligus membangunkan selain menenangkan kita.

Pertanyaannya sekarang adalah 'mengapa menguap menular ?' Jawabnya karena otak Anda terprogram untuk menanggapi wajah yang menguap. Karena manusia mula-mula hidup berkelompok, menguap mungkin cara menyelaraskan perilaku kelompok. Satu orang menguap yang kemudian membuat yang lainnya menguap juga, bisa diartikan "waktunya tidur, Sayang."

Jadi sudah tahu dong intinya …."Ternyata menguap itu memang menular".